KOMITE SELEKSI, MENTOR, DAN KURATOR PPG 2013
PENASIHAT
Leila Djafaar
Pernah bekerja di Unilever sebagai Head of Corporate Relations, sebelum bergabung dengan PermataBank pada Januari 2008 sebagai Head of Corporate Affairs. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Cakupan kerjanya meliputi Komunikasi Eksternal dan Internal, Hubungan Pemerintah & Investor, serta CSR. Lulusan George Washington University, Washington DC, ini telah berpengalaman lebih dari dua puluh tahun, termasuk sembilan tahun di dunia finansial bersama HSBC dan ABN Amro.
Sinartus Sosrodjojo
Lulus tahun 1998 dari Occidental College, California, ia bekerja di berbagai surat kabar di Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia dan bergabung dengan sejumlah media seperti Der Spiegel dan TIME Magazine. Pada tahun 2001, Sinartus mendirikan JiwaFoto Agency untuk mewakili fotografer lokal di dunia internasional dan sebaliknya.
Tahun 2006, dengan dukungan dari World Press Photo Foundation ia mendirikan PannaFoto Institute, sebuah institusi nirlaba untuk mengembangkan fotografi di Indonesia.
KOMITE SELEKSI
Hariyanto
Hariyanto memulai karirnya sebagai pewarta foto Jawa Pos tahun 1993 kemudian sebagai editor foto Tempo News Room dan kini Asisten Kepala Divisi Foto dan Editor Foto di Media Indonesia. Penghargaan yang ia terima meliputi National Geographic-Firstmedia Photo Competition, Mochtar Lubis Award, serta ASEAN Photo Competition dan Indonesia–Germany Photo Competition. Hariyanto juga aktif memberikan workshop fotografi dan menjadi juri dalam berbagai lomba foto.
Dita Alangkara
Lahir di Yogyakarta, dan lulus dari Universitas Gadjah Mada sebagai sarjana Komunikasi Massa. Selama 15 tahun berkarir sebagai fotojurnalis, Dita telah meliput beragam peristiwa. Beberapa di antaranya adalah proses pemisahan Timor Timur dari Indonesia, bom Bali, konflik separatis Aceh, kekerasan sektarian di Maluku, tsunami di Aceh, tiga kali meliput turnamen tenis Australian Open di Melbourne, Australia, Asian Games di Busan, Korea Selatan dan Guangzhou, China, Rugby World Cup di New Zealand, bencana angin topan Haiyan di Filipina serta peristiwa-peristiwa besar lainnya di lingkup Asia Pasifik.
Di tahun 2012, karya-karyanya ikut dipamerkan dalam pameran foto “AP Captures The World” di Tokyo, Jepang. Dita juga menjadi salah satu mentor dalam workshop Shooting Home di Singapura pada tahun 2013. Saat ini Dita bekerja di sebagai Chief Photographer Associated Press untuk Indonesia.
KOMITE SELEKSI, MENTOR & KURATOR
Ahmad ‘Deny’ Salman
Pernah menjadi editor foto untuk majalah Djakarta!, Ahmad ‘Deny’ Salman kini adalah fotografer lepas untuk berbagai media seperti: TIME, Far Eastern Economic Review, Australian Financial Review, NRC Handelsblad, The New York Times, The Guardian, Bloomberg, Marie Claire, American OnLine, ODE, The National, serta Travel & Leisure. Ia juga aktif mengajar jurnalisme foto di berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat.
MENTOR
Edy Purnomo
Ia aktif mengadakan berbagai workshop untuk membina generasi baru fotografer Indonesia dan berpartisipasi dalam program pelatihan-untuk-pelatih World Press Photo di Amsterdam. Berawal sebagai stringer di Agence-France Presse dan Getty Images News Service, kini karyanya dimuat di National Geographic Indonesia, TIME Magazine, Newsweek, The New York Times, serta berbagai publikasi yang terkait dengan PBB. Pada Oktober 2012, Edy meluncurkan buku PASSING yang memuat sejumlah karya terbaiknya selama 14 tahun berkarir sebagai fotografer.
Tjandra Moh. Amin
Lahir di Jakarta 13 April 1970. Saat ini bekerja sebagai fotografer lepas.
Sebelumnya bergabung di tabloid bola dari tahun 1994 hingga 2012. Pernah pameran tunggal Pusat Kebudayaan Perancis Jakarta tahun 2002.
Kerap mengisi materi photography sports di beberapa kampus di Jakarta dan luar Jakarta., termasuk menjadi kurator pameran foto “Gerak Nusantara” di Plaza Senayan dalam rangka menyambut Sea Games Jakarta 20.
Beawiharta
Lahir di Jember bulan Juli 1964. Pernah memotret untuk majalah SINAR, tabloid sport GO dan majalah Gatra.
Sejak 1998 bekerja untuk Reuters. Dengan pengalaman meliput berbagai event olah raga dan konflik, seperti konflik di East Timor, Ambon, Afghanistan dan Pakistan.
Serta memotret kehidupan sehari-hari di berbagai tempat di Indonesia. Menyukai olahraga, karya sastra, dan komik.
Eddy Hasby
Lahir tahun 1966 di Palembang, Indonesia. Mulai bekerja di bidang jurnalistik 1989 pada harian lokal di Yogyakarta, tahun 1994 bergabung di harian pagi KOMPAS sebagai fotografer.
Eddy meraih berbagai penghargaan antara lain Grand Prix ACCU (UNESCO) World Photo Contest 1995, menjadi profil fotografer Indonesia dalam “Asia Who’s and Who” NHK Japan Television Programs 1997 dan 1998, fotografer terbaik dalam Lomba Foto Jurnalistik Tingkat Nasional 1992, perak dan perunggu di Salon Foto Indonesia, Canon Asia Pasific Photo Contest, kalender Nikon 1999.
Aktif mengikuti pameran bersama maupun tunggal yaitu “East Timor & Indonesian Children” di Graha Budaya Indonesia, Tokyo dan kota-kota lain di Jepang, seperti di Museum World of Peace mendampingi pameran World Press Photo 2000, Kyoto dan kota Fukui, Jepang sampai 2001. “Sugarcane Blues”, Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, 2001 – Rio Helmi Photo Gallery, Seminyak, Bali, 2006.
Buku yang pernah diselesaikan, Arung Samudra – 1995. KOMANDO – Mengabdi Untuk Negara dan Bangsa – 1997. “The Long and Winding Road – EAST TIMOR” – 2001. “Rona Pesona Arowana” 2008. “Hidup Mati di Negeri Cincin Api – “Ekspedisi Cincin Api Kompas” –
REDAKTUR foto harian Kompas 2005-2010, wartawan Multimedia harian Kompas 2010-2013, Editor foto & multimedia 2013-sekarang
Firman Firdaus
Editor majalah National Geographic Indonesia.
Firman Firdaus mulai bereksperimen dengan infografik dan desain informasi ketika ia membuat dan menjadi penanggung jawab halaman ilmu pengetahuan populer di majalah Media Indonesia bertajuk Eksplorasi di tahun 2004.
Akhir tahun 2006, direkrut sebagai editor oleh majalah National Geographic dan merancang website majalah tersebut. Firman ikut mendirikan dan mendesain Fotokita.net, sebuah situs khusus komunitas fotografi yang sudah dikurasi dengan lebih dari 50.000 anggota aktif.
Hadi Winarto
Hadi Winarto memulai karirnya sebagai reporter Jawa Pos tahun 1997 sebelum bergabung dengan Metro TV sebagai reporter di tahun 2000. Kini produser berbagai acara seperti Metro Files, dokumenter sosial OASIS dan talk show bergengsi To The Point, ia aktif mengikuti kursus penulisan naskah film dan terpilih untuk berpartisipasi dalam program pendidikan pelatih bagi pelatih.
Kadir van Lohuizen
Lahir di Belanda pada 1963, Kadir dikenal karena proyeknya tentang tujuh sungai terbesar dunia, industri berlian, serta migrasi Amerika. Penerima banyak penghargaan, bersama sepuluh rekannya, Kadir mendirikan NOOR pada September 2007. Ia telah menerbitkan beberapa buku foto Via PanAm, perjalanan 12 bulan melintasi negara Pan-Amerika untuk mempelajari pola migrasi kontemporer di Amerika. Kadir kini tinggal di Amsterdam.
Sasa Kralj
Sasa pernah mengadakan pelatihan editorial untuk World Press Photo di Jakarta. Selain menjadi pengajar jurnalisme foto di Universitas Shantou di Cina, ia juga mengajar para jurnalis di Hewler Globe, satu-satunya media berbahasa Inggris di Irbil, Irak . Karyanya telah dimuat dalam berbagai media internasional seperti The New York Times, AFP, Business Week, The Guardian, GotteborgPosten, SydsvenskaDagbladet dan Newsweek