Jenny Smets, seorang Kurator Independen dan Foto Editor, ia juga salah satu Project Advisors di World Press Photo dan pengajar di KABK Art Academy di Den Haag, Belanda. Untuk keempat kalinya, ia kembali ke Jakarta dalam rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Seperti dua tahun sebelumnya, selain mengampu workshop intensif untuk kelas Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019, Jenny juga memberikan sebuah seminar foto, kali ini bertajuk “Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography”.
Seminar yang berlangsung pada hari Selasa, 11 Februari 2020 di Auditorium Erasmus Huis ini dibuka oleh Ibu Joyce Nijssen (Manager Erasmus Huis) dan dihadiri oleh Ibu Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute), Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta), dan Bapak Adi Yudistira (Perwakilan PermataBank).
Dalam seminar ini, Jenny Smets mempresentasikan berbagai proyek foto dokumenter kontemporer dari fotografer-fotografer dunia. Jenny Smets menutup presentasinya dengan sebuah pernyataan, “New things sometimes seems very scary and we tend to see the risks earlier than we see the possibilities. But let us keep on using & celebrating photography as a tool to improve the world. To tell story that help, that inform, and that inspired people. Stories that help people to unite instead of divide, include instead of exclude. So, let’s use all our visual vocabulary for that. All of our creativity, our originality, and our imagination. So, let’s embrace change and move forward”.
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto, Fotografer Independen)