Sesi 8 Kelas PPG: Writing 2
Para peserta Permata PhotoJournalist Grant (PPG) 2016 megikuti kelas ke 8 "Writing 2" di Permatatower, WTC II,Jakarta, Selasa (24/1). Materi diberikan oleh Yusi Arianto Pareanom. Setelah itu peserta mempraktekan cara membuat kalimat aktif, pasif dan bertingkat untuk sebuah narasi.
Photo Presentation "Listen to your Eyes" by Jenny Smets | Erasmus Huis - Thursday, 9 February 2017
PermataBank dan Erasmus Huis mengundang Anda untuk menghadiri:
Presentasi Foto
“Listen to Your Eyes”
Jenny Smets (Kurator Independen & Director of Photography majalah Vrij Nederland, Belanda)
Dalam presentasi foto ini, Jenny akan berbagi pengalamannya sebagai editor foto dengan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda dalam menuturkan cerita secara visual.
Mari bergabung bersama kami untuk mengenal fotojurnalistik lebih dalam melalui sudut pandang seorang editor foto.
Kamis, 9 Februari 2017
19:30 - 21:00 WIB
Erasmus Huis
Jl. HR Rasuna Said Kav S-3
Jakarta 12950
Telepon: (+62) 21 524 1069
Bebas biaya masuk
Informasi lebih lanjut, silakan kunjungi
www.permata-photojournalistgrant.org
Elisha (0856 920 21655)
BIO
Jenny Smets adalah seorang kurator independen di beberapa pameran foto, dan juga menjabat sebagai Director of Photography di majalah Vrij Nederland, Belanda. Majalah ini dikenal memiliki standar yang sangat tinggi untuk fotografi dan menerbitkan beberapa esai foto yang sangat terkenal baik dari kalangan fotografer lokal maupun internasional.
Jenny juga menjadi kurator untuk pameran foto bertajuk Privacy (2015) untuk FOTODOK, salah satu fasilitas dan sarana ruang berpameran untuk fotografi dokumenter di Utrecht. Ia juga menjadi kurator beberapa pameran lainnya, diantaranya There is Something about my Family (spring 2016), dan pameran lainnya yang bertema agama: Believe (September 2016).
Ia mempelajari Sejarah Modern dan Seni Kontemporer di UVA University di Amsterdam, Belanda, dengan spesialisasi sejarah fotografi.
Ketertarikannya terhadap seni bertutur menggunakan visual secara digital membuatnya dipilih sebagai salah satu mitra kerja PhotoStories: Konferensi Internasional seni bertutur secara digital bagi kalangan fotografer, dan pembuat film.
Sebagai bagian dari tim pelatihan yang diselenggarakan World Press Photo, Jenny telah melatih beberapa pewarta foto di berbagai belahan dunia. Ia juga menjadi anggota Dewan Penasihat World Press Photo Foundation, anggota dewan DutchDoc (yayasan fotografi dokumenter Belanda), dan penasihat di AFK Amsterdam Art Foundation.
Sesi 7 Kelas PPG: Editing 2
“Jangan lihat fotografi sebagaimana isinya, tapi lihat juga lihat efek psikologisnya”. Itulah pesan yang selalu disampaikan oleh mentor Edy Purnomo. Memasuki kelas editing kedua ini para peserta kembali membawa project foto yang mereka kerjakan. Seperti biasa kelas berlangsung pada hari Jumat (20/1) di PermataBank Tower, WTC II, Jakarta.
Dalam kelas ini, peserta kembali ditantang untuk menyusun foto sesuai dengan alur yang ingin diceritakan. Edy Purnomo sebagai mentor yang juga didamping oleh co-mentor Yoppy Pieter dan Rosa Panggabean sibuk berkeliling dari meja ke meja untuk berdiskusi dalam menyusun foto dengan para peserta. Selain itu, mereka juga memberikan tips dalam mengatasi kendala yang ada mulai dari pembagian waktu, alur cerita dan visual yang ingin ditampilkan.
“seru kelasnya, jadi lebih paham gimana cara menyusun dan memilih foto yang sesuai agar cerita dari photo story kita tersampaikan. Kita juga harus tega buang foto kadang kan susah tuh, karena motretnya aja udah capek. Tapi kalau ga mendukung story buat apa dipertahankan. Efeknya motret jadi lebih enak, dipikirin bener-bener mood dan alur fotonya. Jadi tau juga foto-foto apa aja yang kurang. Semacam nyusun puzzle gitu, setelah editing pertama dan kedua ini jadi lebih terarah motretnya” kata Dian aprilianingrum, fotojurnalis perempuan dari harian Suara Merdeka, Banyumas.
Hal senada juga disampaikan oleh Wahyudin, fotografer JawaPos, Jakarta “Kelas ini sangat bagus, karena kita sebagai fotografer harian yang tidak terbiasa dengan photo story jadi lebih memahami bagaimana cara membuat bridging karena biasanya kita membuat satu foto yang diharuskan memuat semua tema dan cerita. Kelas ini kita lebih bisa memainkan emosi dari foto kita, tidak harus langsung to the point kaya foto harian. Kita jadi tau foto apa yang kita perlukan tanpa harus memotret subjeknya yang sama berulang-ulang”.
Sebelum menutup kelas, mentor dan co-mentor menyampaikan pendapatnya sebagai evaluasi untuk memotret selanjutnya. Mereka menekankan bahwa kendala yang ada di lapangan bisa dicari solusinya dengan cara berdiskusi bersama-sama.
“Bebaskan diri kita masing-masing, yang penting kita sudah tau apa yang ada di kepala kita lalu ikutin kata hati. Jangan khawatir ceritanya tentang apa, sebatas ada yang di kepala kita ada yg menarik silahkan kerjakan, untuk selanutnya bebaskan apa yang ada di depan mata” ujar Edy Purnomo.
Para mentor dan co-mentor pun mengakui bahwa editing kedua kali ini foto-foto yang dihasilkan lebih bagus dari editing sebelumnya. Oleh karena itu, mentor dan co-mentor berharap sebelum workshop intensif bersama Kadir van Lohuizen, fotografer Belanda diawal bulan Februari nanti mereka sudah punya foto yang lengkap tanpa perlu mengulang. (Teks: Elisha / Foto: Fakhri)
Sesi 6 Kelas PPG: Writing 1
Para peserta Permata Photo Journalist Grant (PPG) 2016 megikuti kelas ke 6 Writing 1 di WTC I,Jakarta, Selasa (17/1). Materi diberikan oleh penulis Yusi Arianto Pareanom. Setelah itu Peserta mempraktekan cara membuat lead untuk sebuah narasi.
Sesi ke 5 Kelas PPG: Visual Literacy
Para peserta Permata Photo Journalist Grant (PPG) 2016 mengikuti kelas ke 5 "Visual Literacy" di WTC I,Jakarta, Selasa (13/1). Materi diberikan oleh mentor Edy Purnomo. Setelah itu Peserta mendiskusikan dan membaca contoh-contoh foto yang mereka bawa didampingi oleh co-mentor Yoppy Pieter dan Rossa Panggabean. Foto : Fakhri
Sesi ke 4 Kelas PPG: Editing 1
Puluhan foto berjejer diatas meja, hari Selasa (10/1) ini merupakan kelas editing pertama yang berlangsung di lantai 21, PermataBank Tower, WTC II, Jakarta. Para peserta diwajibkan untuk membawa project foto yang mereka kerjakan. Tentunya ini menjadi kelas yang sangat ditunggu-tunggu oleh mentor dan co-mentor setelah dua minggu kelas diliburkan dan peserta diberi kesempatan untuk memotret.
“Jangan berharap membuat gambar single, kita coba bangun cerita. Jangan tidak memotret, kalau menurut kita gelagar, shoot aja, kita harus percaya foto akan datang dengan sendirinya kalau kita ada niatan kearah cerita yang ingin kita bangun. Apapun itu bentuknya” ujar Edy Purnomo.
Mentor Edy Purnomo dan co-mentor Yoppy Pieter dan Rosa Panggabean tampak memberikan arahan ke setiap peserta. Mereka membantu memilih dan menyusun urutan foto agar sesuai dengan narasi cerita sesuai dengan tema yang diangkat dalam PPG 2016 kali ini yaitu Trust. Selain itu juga, para peserta harus mencocokan foto yang sudah ada degan mind mapping yang sudah dibuat sebelumnya.
Saat kelas berlangsung, Edy selalu menekankan bahwa bukan hanya teknis tapi juga faktor psikologis yang membuat photo story bisa sukses dibuat. Ia juga menyampaikan bahwa tiga foto awal dalam photo story harus sudah mewakili isi cerita bila tidak, tidak bisa dijadikan photo story.
“rasa, rasa, rasa. Ini yang harus dibangun” ujar Edy Purnomo.
Sebelum mengakhiri kelas, Edy juga memberikan materi tentang cara bertutur yang terdiri dari diptych, sequen, block dan series. Ia juga menyampaikan ada tujuh faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam pembuatan photo story yaitu: pengulangan, tidak to the point, secara visual tidak kuat, tidak mempunyai hal menarik untuk diceritakan, gaya style foto yang berbeda, layout yang mengikuti template yang tersedia dan adanya unsur-unsur advertorial. (Teks: Elisha / Foto: Fakhri)
Sesi ke 3 Kelas PPG: Developing Photo Story 1
Masih dari melanjutkan sesi sebelumnya, di sesi ke-3 ini peserta kembali mempelajari materi tentang “Developing Photo Story 1” dimana setiap peserta Kelas PPG mempresentasikan satu photo story yang telah mereka pilih dari buku Joop Swart Masterclass – World Press Photo. Di sesi kelas yang berlangsung pada hari Jumat (23/12).
Dari setiap presentasi, masing-masing peserta menyampaikan beberapa poin. Diantaranya, mengapa tertarik pada story tersebut, perasaan yang timbul setelah melihat photo story tersebut, serta mengamati ide atau tema dan pendekatan teknik fotografi yang digunakan si fotografer. Perspektif dan mood visual pun juga dibahas termasuk editing atau photo sequence yang mampu mendukung ide dan tema photo story.
Setelah semua peserta mempresentasikan photo story yang telah dipilih, kelas dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang mind-mapping. Menurut Edy Purnomo yang kembali mengisi materi para sesi ke-3 ini, mind-mapping berfungsi sebagai gambaran visual yang berfungsi untuk mendukung pendekatan visual apa yang ingin dipergunakan. (Elisha / foto: Fakhri).
Sesi 2 Kelas PPG: Understanding Photo Story
Foto-foto Mr. He, seorang petambang emas di Tiongkok yang memiliki penyakit Cilicosis kronis terpampang dari layar proyektor. Rangkaian foto dari photo story “Dying to Breathe” karya Sim Chi Yin, fotojurnalis Singapura yang kini menetap di Tiongkok ini menceritakan tentang kisah hidup Mr. He yang divonis oleh dokter bahwa hidupnya tidak akan bertahan lama namun ia justru hidup lebih lama dari perkiraan dokter. Slide berikutnya pun berganti, menampilkan serangkaian foto yang mengisahkan tentang kehidupan perempuan pendamping karya Aditya Herlambang Putra.
Aktivitas para peserta di sesi ke-2 Kelas Permata Photojournalist Grant (PPG) yang berlangsung pada hari Selasa (20/12) terlihat semakin menarik. Bersama mentor Edy Purnomo dan co-mentor Yoppy Pieter serta Rosa Panggabean, peserta dibagi menjadi dua kelompok dan setiap kelompok memilih satu photo story untuk dipresentasikan, mendiskusikan tantangannya, emosi apa yang dirasakan, dll.
“kecepatan fotografi tidak memungkinkan manusia berlama-lama, oleh karena itu disini kita harus membuat bagaimana rasa menjadi sesuatu yang krusial” tegas Edy Purnomo saat mengisi materi.
Setelah sesi kelompok selesai, mentor kembali mendiskusikan pemahaman photo story kepada para peserta. Peserta PPG juga diajak kembai berdiskusi mengenai keempat photo story lainnya karya Kadir van Lohuizen, Liu Jie, Chie-Chin Chan dan Ramdani yang semuanya mengangkat isu tentang imigran dan membedah masing-masing photo story dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.
Di akhir sesi, mentor berharap kedelapan peserta mempunyai pandangan baru dalam membuat projek photo story setelah megikuti kelas ini dan para peserta pun diberi tugas yaitu memilih salah satu photo story yang paling mereka sukai dari buku Jopp Swart Masterclass - World Press Photo yang akan akan mereka presentasikan di sesi kelas berikutnya.
“Ketika membangun photo story, cerita boleh soal orang-orang yang terpinggirkan tapi cara bertutur dan membangun persfektif ini yang harus berbeda” ujar Edy Purnomo sambil menutup kelas hari ini. (Elisha/Foto; Fakhri)
Sesi 1 KelasPPG: Opening Program PPG 2016 & Workshop Orientation
Program Permata Photojournalist Grant (PPG) 2015 – Erasmus Huis Fellowship To Amsterdam secara resmi dibuka pada hari Jumat, 16 Desember 2016 pukul 19.00 WIB yang bertempat di Gedung PermataBank, World Trade Center II, Sudirman, Jakarta. Turut hadir dalam pembukaan program yaitu Richele Maramis, Vice President, Head of Internal Communications, Corporate Affairs PermataBank; Michael Rauner, Direktur Erasmus Huis; Wilson Gunawan, Leica Store Indonesia; para pewarta foto sekaligus peserta dan alumni PPG.
Presentasi singkat berkaitan dengan tema “Trust” oleh Michael Rauner mengawali rangkaian acara yang dilanjutkan dengan presentasi foto oleh Ramdani, pewarta foto Media Indonesia yang juga alumni PPG 2013. Selanjutnya acara ditutup dengan foto bersama.
Adapun sebelum acara pembukaan dimulai, para peserta telah terlebih dahulu mengikuti kelas pertama yang diisi oleh mentor Edy Purnomo yang didampingi co-mentor Rosa Pangabean (alumni PPG 2011 dan penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2013) dan Yoppy Pieter (alumni PPG 2011 dan penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2014). Sesi pertama ini, membahas tentang proposal masing-masing peserta yang nantinya akan menjadi photo story yang akan dikerjakan selama program PPG berlangsung. Selanjutnya para peserta PPG 2016 ini nantinya akan mengikuti kelas secara intensif sejak Desember 2016 hingga Februari 2017. Selamat datang, selamat bergabung di kelas Permata Photojournalist Grant 2016, dan selamat berkarya! (Elisha/ Foto: Fakhri)
PENERIMA PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT (PPG) 2016
Kami mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan komitmen Rekan-rekan pewarta foto mengirimkan aplikasi PPG 2016, rangkaian program PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2016 – ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM 2017. Program pertama di Indonesia yang didedikasikan bagi pengembangan pewarta foto muda Indonesia, kerja sama PermataBank dan Erasmus Huis.
Hingga batas akhir pendaftaran hari Minggu, 27 November 2016 pukul 20.00 WIB, kami menerima 35 aplikasi yang memenuhi ketentuan dan kriteria administrasi untuk diseleksi. Selanjutnya dilakukan proses pemilihan oleh Tim Seleksi, yaitu:
- Agus Susanto (Kompas)
- Dita Alangkara (Associated Press)
- Rosa Panggabean (Antara/Alumni PPG)
Aplikasi dipilih dengan mempertimbangkan:
- Portfolio
- Proposal
- Motivasi dan komitmen untuk mengikuti program.
- Mendukung pengembangan dan kemajuan para pewarta foto di luar Jakarta, dan fotografer perempuan.
Berdasarkan hasil seleksi, Pewarta Foto yang terpilih sebagai penerima PPG 2016, yaitu:
- Agoes Rudianto - Freelance, Jakarta
- Dian Aprilianingrum - Harian Suara Merdeka, Banyumas
- Djuli Pamungkas - Sindo, Bandung
- Guntoro - Koran Jakarta, Jakarta
- Imam Buhori - Merdeka.com, Jakarta
- Immanuel Antonius - Liputan6.com, Jakarta
- Maulana Surya Tri Utama - LKBN Antara, Solo
- Wahyudin - Jawapos, Jakarta
SELAMAT kepada yang terpilih! Mohon maaf kepada Rekan-rekan yang belum terpilih mengikuti PPG tahun ini.
Apresiasi dan ucapan TERIMA KASIH kami sampaikan kepada Rekan-rekan pewarta foto yang telah mengirimkan aplikasi, berpartisipasi dan mendukung program ini.
Semoga program ini dapat terus bergulir secara berkesinambungan dan turut berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas Pewarta Foto di Indonesia. Tetap Semangat, Berkarya, dan Bekerja !!!
Salam hangat,
Panitia PPG 2016
PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2016 | Pendaftaran 9-23 Nov 2016 pukul 20.00 WIB
PERMATABANK dan ERASMUS HUIS mempersembahkan
PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2016
ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM 2017
- Program pelatihan dan grant yang didedikasikan untuk mengembangkan kualitas pewarta foto di Indonesia.
- Terbuka bagi 8 (delapan) pewarta foto, dan pewarta foto lepas di Indonesia berusia maksimum 38 tahun, bekerja aktif di media cetak dan media online.
- Mentor dari PannaFoto Institute dan Alumni PPG, Kroasia (Sasa Kralj), Belanda (Jenny Smets/Director of Photography majalah Vrij Nederland, dan Kadir van Lohuizen/ NOOR).
- 1 (satu) kamera Leica X (Typ 113) untuk karya terbaik PPG 2016
Pendaftaran*
9 - 23 Nov 2016 pukul 20.00 WIB
Tema
TRUST
Informasi dan Pendaftaran
www. permata-photojournalistgrant.org
CP : Elisha (085692021655) – Email : info@pannafoto.org
formulir-pendaftaran-ppg-2016-final
*Anda dapat mengikuti PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT (PPG) 2016 dengan mengirimkan formulir pendaftaran sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
Pendaftaran ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM 2017 akan diumumkan bulan Pebruari 2017. Fellowship tersedia bagi satu Alumni PPG dari 6 Angkatan (PPG 2011 – PPG 2016) untuk melakukan kunjungan kerja ke Amsterdam di bulan April 2017. Agenda perjalanan meliputi pembuatan photo story dibawah bimbingan Kadir van Lohuizen (NOOR, agensi foto yang berbasis di Amsterdam), hadir pada World Press Photo Awards Days serta kunjungan ke institusi fotografi dan media di Belanda.
Discussion on Indonesian Intangible Heritage & EH Fellowship to AMS 2016 I 20 Mei 2016
PermataBank and Erasmus Huis proudly present
INDONESIAN INTANGIBLE HERITAGE
Photo Exhibition, featuring the Works of 10 Photojournalist
The Recipients of the 2015 Permata PhotoJournalist Grant
Adhi Wicaksono – Deden Iman Wauntara – Dwi Prasetya – Galih Pradipta – Gregorius Bhisma Adinaya – Hariandi Hafid – Hendra Agus Setyawan – Agung Rajasa – Rakhmawaty La’lang – Seto Wardhana
Exhibition: 11th May - 4th June 2016
Exhibition venue: Foyer Erasmus Huis
DISCUSSION:
Friday, 20th May 2016, 15:00-17:00
Venue: Auditorium Erasmus Huis
Speakers:
Galih Pradipta (Media Indonesia)
Gregorius Bhisma Adinaya (Intisari)
Rakhmawaty La’lang (Republika)
Presentation the winner of the 2016 Erasmus Huis Fellowship To Amsterdam
Speaker:
Dwi Prasetya (Bisnis Indonesia)
Moderator:
Yoppy Pieter (ARKA Project)
Admission: Free
For further information, please visit
www.permata-photojournalistgrant.org