Penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020
Program Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam telah berlangsung sebanyak tujuh kali sejak tahun 2014, program beasiswa bagi 1 (satu) alumni Permata Photojournalist Grant angkatan 2011-2019 untuk berkunjung ke Amsterdam dan mengerjakan satu photo story di bawah bimbingan Kadir van Lohuizen dari agensi foto ternama, NOOR, pada April 2020. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kadir van Lohuizen yang melakukan seleksi untuk menentukan penerima fellowship. Dari aplikasi-aplikasi yang masuk pada tahun ini, Kadir memilih dua nominasi; Albertus Vembrianto (Pewarta Foto Lepas, Timika) dengan karya berjudul The Urban Asmat dan Hendra Eka (Pewarta Foto Jawa Pos, Jakarta) dengan karya berjudul 10 Faces of Wella. Pada malam pembukaan Pameran Foto Innovation, Ibu Yolande Melsert (Director Erasmus Huis) mengumumkan Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 diberikan kepada Hendra Eka. Dalam pengantarnya, Ibu Yolande menyampaikan bahwa dalam proses seleksi terdapat dua poin penting yang menjadi penilaian yakni body of work (portfolio) yang kuat dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang kuat. Kecakapan berbahasa Inggris akan menjadi kunci komunikasi selama kunjungan ke Amsterdam dan bahasa akan menjadi jembatan dalam penyelesain karya photo story.
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)
Iqbal Lubis dan Riska Munawarah, Penerima Karya Terbaik dan Runner-Up PPG 2019
Pada tahun ini, untuk keempat kalinya program Permata Photojournalist Grant - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam memberikan penghargaan karya terbaik. Berbeda dengan tiga tahun sebelumnya, tahun ini penghargaan diberikan kepada dua pewarta foto yang mendapatkan kamera Leica D-Lux 7 dan C-Lux persembahan Leica Store Jakarta. Pada malam pembukaan Pameran Foto Innovation, Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta) mengumumkan Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas, Makassar) sebagai penerima Karya Terbaik PPG 2019 dengan karya bertajuk "Rambo" di Teluk Jakarta dan Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas, Banda Aceh) sebagai Runner-Up PPG 2019 dengan karya bertajuk Land of My Land. Pengumuman kedua pemenang ini mendapatkan sambutan yang meriah dari hadirin yang meramaikan Auditorium Erasmus Huis pada hari Kamis, 5 Maret 2020 itu. Kedua karya tersebut saat ini dipamerkan di galeri Erasmus Huis hingga 5 April 2020.
Kedua pewarta foto ini datang dari luar kota Jakarta khusus untuk mengikuti program Permata Photojournalist Grant 2019 yang berlangsung dari Desember 2019-Februari 2020 dan malam pembukaan ini akan menjadi salah satu malam yang tidak akan mereka lupakan. Kami bertanya kepada keduanya, selama pengerjaan karya, hal apa yang paling berkesan bagi mereka? Riska bercerita, "Tinggal bersama para petani ibukota selama seminggu dan diperlakukan seperti keluarga". Sementara Iqbal bercerita, "Sempat oleng [mabuk laut] saat pertama kali naik Bagan Rambo," sambil tertawa.
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)
Pembukaan Pameran Foto INNOVATION
Kamis, 5 Maret 2020, malam pembukaan Pameran Foto INNOVATION yang menampilkan karya 10 pewarta foto penerima Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 menjadi malam yang penuh perayaan; kelulusan 10 peserta PPG 2019, pengumuman dua karya terbaik PPG 2019, dan pengumuman penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Opening ceremony mengawali malam dengan sambutan dari Ibu Yolande Melsert (Director Erasmus Huis) dan Ibu Richele Maramis (Senior Vice President, Head Corporate Affairs PermataBank).
Ibu Yolande Melsert dan Ibu Richele Maramis menyerahkan token kelulusan berupa poster Pameran Foto INNOVATION yang dimodifikasi dengan menggunakan foto masing-masing pewarta foto sebagai simbol kelulusan kesepuluh pewarta foto dari program PPG 2019. Kemudian Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta) menempati podium dan mengumumkan bahwa Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas, Makassar) terpilih menjadi penerima Karya Terbaik PPG 2019 dengan karya bertajuk "Rambo" di Teluk Jakarta dan Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas, Banda Aceh) menjadi Runner-Up PPG 2019 dengan karya bertajuk Land of My Land. Atas pencapaiannya, kedua pewarta foto lepas ini menerima kamera Leica persembahan Leica Store Jakarta.
Selanjutnya, Ibu Yolande Melsert kembali menempati podium dan membacakan dua nominasi penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020, yakni Albertus Vembrianto (Pewarta Foto Lepas, Timika) dan Hendra Eka (Pewarta Foto Jawa Pos, Jakarta), sekaligus mengumumkan Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 diberikan kepada Hendra Eka. Seleksi penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam ini dilakukan oleh Kadir van Lohuizen (NOOR Images) yang juga akan menjadi mentor bagi penerima Fellowship selama kunjungannya ke Amsterdam dibulan April mendatang.
Opening Ceremony ditutup dengan penandatangan poster pameran oleh seluruh mitra program yang sekaligus menandakan Pameran Foto INNOVATION yang berlangsung di Erasmus Huis hingga 5 April 2020 ini resmi dibuka. Siaran pers pameran ini dapat diunduh di sini.
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto - Pewarta Foto Lepas)
Pameran Foto INNOVATION | 5 Maret - 5 April 2020 di Erasmus Huis
INNOVATION
PAMERAN FOTO KARYA PEWARTA FOTO PENERIMA PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT 2019
Adi Maulana Ibrahim (Katadata.co.id) // Bisma Septalisma (CNNIndonesia.com) // Hafitz Maulana (Tirto.id) // Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas) // Iqbal Septian Nugroho (merdeka.com) // Jamal Ramadhan (kumparan.com) // Mas Agung Wilis Yudha Baskoro (Jakarta Globe) // Riska Munawarah (Pewarta Foto Lepas) // Rivan Awal Lingga (Antara Foto) // Sutanto Nurhadi Permana (Harian Umum Galamedia)
5 MARET - 5 APRIL 2020
PEMBUKAAN 5 MARET 2020, 18:30 WIB
ERASMUS HUIS
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950
Pameran foto INNOVATION menampilkan karya-karya jurnalis foto Indonesia yang berpartisipasi dalam program Permata Photojournalist Grant 2019 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Proyek fotografi mereka menceritakan berbagai inovasi dari kehidupan tradisional hingga modern, termasuk teknologi digital, penyembuhan, perikanan dan fenomena kontemporer dalam masyarakat kita.
PermataBank bekerja sama dengan Erasmus Huis dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, PannaFoto Institute dan Leica Store Jakarta untuk menyelenggarakan program Permata Photojournalist Grant 2019 & Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020, didedikasikan untuk mengembangkan kualitas pewarta foto di Indonesia.
PEMBERITAHUAN PENTING! Terkait perkembangan terbaru COVID-19, seluruh kegiatan Erasmus Huis termasuk Pameran INNOVATION, ditutup hingga 1 Juni 2020. Setiap perubahan berkaitan dengan pameran ini akan kami sampaikan melalui website dan seluruh kanal digital kami.
INNOVATION
PHOTO EXHIBITION BY THE 2019 PERMATA PHOTOJOURNALIST GRANT RECIPIENTS
Adi Maulana Ibrahim (Katadata.co.id) // Bisma Septalisma (CNNIndonesia.com) // Hafitz Maulana (Tirto.id) // Iqbal Lubis (Freelance Photographer) // Iqbal Septian Nugroho (merdeka.com) // Jamal Ramadhan (kumparan.com) // Mas Agung Wilis Yudha Baskoro (Jakarta Globe) // Riska Munawarah (Freelance Photographer) // Rivan Awal Lingga (Antara Foto) // Sutanto Nurhadi Permana (Harian Umum Galamedia)
5 MARCH - 5 APRIL 2020
OPENING 5 MARCH 2020, 18:30
ERASMUS HUIS
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950
The photo exhibition INNOVATION showcases the works of participating Indonesian photojournalists in the 2019 Permata Photojournalist Grant & 2020 Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam program. Their photography projects tell us stories about innovation in various ways of life from tradition to modern life, including digital technology, healing, fisheries and contemporary phenomenons in our society.
PermataBank in partnership with Erasmus Huis and the Embassy of the Kingdom of the Netherlands, PannaFoto Institute and Leica Store Jakarta conduct the 2019 Permata Photojournalist Grant & 2020 Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam program, dedicated to the development and improvement of Indonesian photojournalists’ knowledge and skills.
IMPORTANT NOTICE! Due to recent developments concerning COVID-19, the suspension of all Erasmus Huis activities is extended. The exhibition INNOVATION remains closed until 1 June 2020. Any changes regarding to this exhibition will be announced on our website and digital channels.
Forum Editor Foto Kembali Diselenggarakan Untuk Ketiga Kalinya
Kami mendapat kesempatan untuk kembali mempertemukan editor foto dari berbagai media baik cetak maupun online dengan Jenny Smets (Kurator Independen & Editor Foto) dalam Forum Editor Foto, yang dipandu oleh Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute). Kali ini 13 editor dan fotografer dari 12 media, kantor berita, dan asosiasi fotografi menghadiri kegiatan tersebut. Ke-13 editor dan fotografer tersebut adalah Aditia Noviansyah (kumparan.com), Arief Kamaludin (Katadata.co.id), Saeffie Adjie Badas (MRA Media Printed), Cristian Rahadiansyah (DestinAsian Indonesia), Dita Alangkara (Associated Press Biro Jakarta), Fanny Octavianus (Antara Foto), Grandyos Zafna Manase Mesah (Pewarta Foto Indonesia-Jakarta), Gunawan Wicaksono (TEMPO), Mast Irham (European Pressphoto Agency Biro Jakarta), Mohammad Safir Makki (CNNIndonesia.com), Muhammad Fadli (Forbes Asia), Prasetyo Utomo (Antara Foto), dan Ramdani (Media Indonesia). Kegiatan ini merupakan rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2019 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 persembahan PermataBank dan Erasmus Huis bekerja sama dengan PannaFoto Institute, Leica Store Jakarta, dan para mitra.
Terdapat dua hal penting yang ditekankan oleh Jenny di awal pertemuan ini, yakni 1) Pentingnya mendukung pengembangan kemampuan fotografer dan 2) Sebuah ekosistem yang baik, termasuk di dalamnya program-program edukasi, komunitas foto yang aktif, hingga festival foto akan dapat platform yang baik untuk mendorong para fotografer untuk terus berkarya.
Para editor secara bergantian menyampaikan tantangan-tantangan yang mereka hadapi bersama fotografer dalam pemberitaan di media saat ini. Mohammad Safir Makki menceritakan fotografer di media online dituntut untuk memiliki talenta yang lebih dari sekedar fotografi, tidak jarang para fotografer ini perlu membuat liputan video hingga menulis berita sendiri. Hal ini diamini oleh Dita Alangkara, di tempat ia bekerja juga mulai terdapat banyak pekerjaan untuk membuat video, dengan demikian menuntut fotografer untuk juga memiliki kemampuan di bidang multimedia. Dita juga menyebutkan Reuters mengubah sebutan bagi fotografernya dengan "Visual Journalist" dan menurut Dita, tren dunia fotografi akan mengarah ke sana.
Dapat dikatakan, diskusi dalam Forum Editor Foto yang berlangsung pada Rabu, 12 Februari 2020 di Erasmus Huis ini masih selaras dengan topik yang disampaikan oleh Jenny Smets dalam seminarnya pada hari Selasa, 11 Februari 2020 lalu, yakni arah perkembangan fotografi yang membawa banyak tantangan dan tuntutan bagi pewarta foto. Satu hal yang diamini bersama oleh para editor adalah fotografi dan fotografer masih dibutuhkan dalam dunia pemberitaan. Mengutip pernyataan Jenny Smets, "Photographers have to be capable of telling important stories in a very reliable way". Dengan demikian, tuntutan berikutnya tertuju kepada editor dan media untuk kerap memberikan dukungan dalam peningkatan kapasitas keahlian fotografer-fotografer mereka.
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto, Fotografer Independen)
Arah Perubahan Fotografi Dokumenter Kontemporer
Jenny Smets, seorang Kurator Independen dan Foto Editor, ia juga salah satu Project Advisors di World Press Photo dan pengajar di KABK Art Academy di Den Haag, Belanda. Untuk keempat kalinya, ia kembali ke Jakarta dalam rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020. Seperti dua tahun sebelumnya, selain mengampu workshop intensif untuk kelas Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019, Jenny juga memberikan sebuah seminar foto, kali ini bertajuk "Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography".
Seminar yang berlangsung pada hari Selasa, 11 Februari 2020 di Auditorium Erasmus Huis ini dibuka oleh Ibu Joyce Nijssen (Manager Erasmus Huis) dan dihadiri oleh Ibu Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute), Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta), dan Bapak Adi Yudistira (Perwakilan PermataBank).
Dalam seminar ini, Jenny Smets mempresentasikan berbagai proyek foto dokumenter kontemporer dari fotografer-fotografer dunia. Jenny Smets menutup presentasinya dengan sebuah pernyataan, "New things sometimes seems very scary and we tend to see the risks earlier than we see the possibilities. But let us keep on using & celebrating photography as a tool to improve the world. To tell story that help, that inform, and that inspired people. Stories that help people to unite instead of divide, include instead of exclude. So, let’s use all our visual vocabulary for that. All of our creativity, our originality, and our imagination. So, let’s embrace change and move forward".
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto, Fotografer Independen)
Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography by Jenny Smets
PermataBank and Erasmus Huis present photography seminar “Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography” by Jenny Smets (Independent Curator & Photo Editor). This photo seminar is a manifesto about the state of contemporary documentary photography and where we are heading to with the medium. Jenny will show examples of projects that illustrate the way photography is heading in upcoming years. About experiment, originality, and diversity.
Tuesday, 11 February 2020, 7:30 PM
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950
Phone: (+62) 021 524 1069
www.erasmushuis.org
Free admission
This event is in conjunction with the Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 – Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 programme.
For more info visit www.permata-photojournalistgrant.org or contact Lisna 0852 1556 5835.
About the speaker
Jenny Smets is an independent curator of photography exhibitions, educator, consultant and photo-editor.
She was the curator for the exhibition on Privacy (2015) for FOTODOK, place for documentary photography in Utrecht (NL). She also co-curated the exhibitions There is Something about my Family (spring 2016) and the show on religion: Believe (September 2016), (Re)Inventing nature and Beyond Us and Them (2017). For Photoville in New York she curated the exhibitions of Robin de Puy and Jan Hoek.
Jenny studied history of modern and contemporary art at UVA University in Amsterdam, the Netherlands and specialized during her studies in the history of photography.
Her interest in digital storytelling made Jenny one of the partners of PhotoStories: an international conference on digital storytelling for photographers and filmmakers.
Jenny trains photojournalists in different parts of the world. She is a Project Advisor on contemporary photography and advisor for the Joop Swart Masterclass of World Press Photo foundation. She teaches at the KABK Art Academy in The Hague, Holland.
PermataBank and Erasmus Huis mempersembahkan Seminar Foto “Embrace Change: A Manifesto on Contemporary Documentary Photography” oleh Jenny Smets (Kurator Independen dan Editor Foto). Seminar foto ini merupakan manifesto akan fotografi dokumenter kontemporer dan ke mana kita akan mengarah dengan medium ini. Jenny akan mempresentasikan beberapa proyek foto yang mengilustrasikan arah fotografi di tahun-tahun mendatang. Tentang eksperimen, orisinalitas, dan keragaman.
Selasa, 11 Februari 2020, 19:30 WIB
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav S-3, Jakarta 12950
Telepon: (+62) 021 524 1069
www.erasmushuis.org
Tidak dikenakan biaya
Seminar ini merupakan rangkaian program Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 – Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020.
Informasi selengkapnya kunjungi www.permata-photojournalistgrant.org atau hubungi Lisna 0852 1556 5835.
Tentang Pembicara
Jenny Smets adalah kurator pameran fotografi independen, pengajar, konsultan, dan editor foto.
Jenny juga menjadi kurator untuk pameran foto bertajuk Privacy (2015) untuk FOTODOK, salah satu fasilitas dan sarana ruang berpameran untuk fotografi dokumenter di Utrecht. Ia juga menjadi kurator beberapa pameran lainnya, diantaranya There is Something about my Family (spring 2016), dan pameran lainnya yang bertema agama: Believe (September 2016), (Re)Inventing nature and Beyond Us and Them (2017). Untuk Photoville di New York, dia mengkurasi pameran Robin de Puy dan pameran Jan Hoek.
Ia mempelajari Sejarah Modern dan Seni Kontemporer di UVA University di Amsterdam, Belanda, dengan spesialisasi sejarah fotografi.
Ketertarikannya terhadap seni bertutur menggunakan visual secara digital membuatnya dipilih sebagai salah satu mitra kerja PhotoStories: Konferensi Internasional seni bertutur secara digital bagi kalangan fotografer, dan pembuat film.
Sebagai bagian dari tim pelatihan yang diselenggarakan World Press Photo, Jenny telah melatih beberapa pewarta foto di berbagai belahan dunia. Ia juga menjadi Project Advisor di World Press Photo Foundation; dan mengajar di sekolah seni KABK di Den Haag, Belanda.
Pembukaan Program Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020
Program Permata Photojournalist Grant 2019-Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020 resmi diluncurkan pada hari Selasa, 10 Desember 2019. Bertempat di Gedung PermataBank, World Trade Center 2, pembukaan program ini dihadiri oleh Ibu Yolande Melsert (Director Erasmus Huis), Bapak Adi Yudistira (perwakilan PermataBank), Ibu Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute), dan Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Jakarta).
Dalam opening remark-nya, Ibu Yolande Melsert menyampaikan bahwa menjadi pewarta foto bukan hanya tentang keterampilan memotret dan menulis narasi, melainkan juga tentang menjadi filter, "It's not only the skill of taking a good picture. It's not only the skill of writing a nice sentence in a nice language, but also about you are the filter, what are you doing with it? How respectful are you with this?"
Kesempatan ini sekaligus untuk memperkenalkan kesepuluh penerima Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 melalui sesi presentasi karya. Kesepuluh penerima PPG 2019 tersebut adalah Adi Maulana Ibrahim (Katadata.co.id), Bisma Septalisma (CNNIndonesia.com), Hafitz Maulana (Tirto.id), Iqbal Lubis (Freelance), Iqbal Septian Nugroho (merdeka.com), Jamal Ramadhan (kumparan.com), Mas Agung Wilis Yudha Baskoro (The Jakarta Globe), Riska Munawarah (Freelance), Rivan Awal Lingga (Antara Foto), dan Sutanto Nurhadi Permana (Harian Umum Galamedia).
Program Permata Photojournalist Grant merupakan program yang didedikasikan bagi pewarta foto dan pewarta foto lepas berupa pelatihan dan grant untuk pembuatan satu karya foto bercerita. Pelatihan fotografi akan berlangsung sebanyak 12 sesi hingga 31 Januari 2020 bersama mentor Edy Purnomo (Fotografer dan Edukator, PannaFoto Institute), Rosa Panggabean (Fotografer Independen, Alumni PPG 2011), dan Yoppy Pieter (Fotografer Independen, Alumni PPG 2011). Kemudian akan dilanjutkan dengan sesi workshop intensif selama tiga hari yang dimentori oleh Jenny Smets (Kurator Independen & Director of Photography Majalah Vrij Nederland, Belanda) pada 10-12 Februari 2020.
Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto
Presentasi dan Diskusi Penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019: Rahmad Azhar Hutomo
JAKARTA - Jumat, 24 Mei 2019 terlihat mahasiswa/i, fotografer, dan pewarta foto meramaikan Perpustakaan Erasmus Huis untuk menyaksikan presentasi foto dan diskusi bersama penerima Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019, Rahmad Azhar Hutomo (Fotografer National Geographic Indonesia & PPG 2017). Pada kesempatan ini, Azhar menceritakan pengalamannya mengunjungi Belanda selama 18 hari, termasuk kesempatan untuk mengunjungi World Press Photo Awarding Days. Setelah itu, Azhar mempresentasikan karya foto bercerita berjudul The Black Works yang ia kerjakan selama kunjungannya tersebut. Dalam penyusunan foto bercerita tersebut, Azhar mendapatkan bimbingan dari Clement Saccomani (Managing Director NOOR) dan Kadir van Lohuizen (NOOR Image).
The Black Works karya Rahmad Azhar Hutomo ini menceritakan tentang buruh migran Indonesia yang bekerja secara ilegal, tanpa dokumen resmi, di Belanda. Dalam proses penyusunan foto berceritanya ini, Azhar bertemu dengan Bapak Edy, korban penipuan agen pencari kerja yang menjanjikan memberikan pekerjaan di Eropa, yang pada akhirnya memaksa pak Edy untuk bekerja secara ilegal di Belanda. Azhar mengunjungi Amsterdam selama dua minggu, pada minggu pertama ia habiskan untuk mencari narasumber yang bersedia difoto, ia bertemu dengan pak Edy pada hari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Den Haag. Minggu Azhar gunakan untuk mengeksekusi rancangan konsep photo story-nya. Pada akhir kunjungan, Azhar menyelesaikan sebuah foto bercerita yang terdiri dari 24 foto dalam balutan hitam-putih.
"Saya mengambil foto dalam hitam putih karena buruh ilegal di sana dikenal dengan sebutan "Black" maka saya memilih untuk memotret dalam hitam putih"
Presentasi dan Diskusi Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019 dihadiri pula oleh Ibu Yolande Melsert (Direktur Erasmus Huis), Ibu Joyce Nijssen (Acting Director Erasmus Huis), Ibu Cika Andayani dan Bapak Adi Yudistira (PermataBank), Bapak Wilson Gunawan (Leica Store Indonesia), dan Ibu Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute). Presentasi dan Diskusi Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam ini sekaligus mengakhiri program Permata PhotoJournalist Grant 2018 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019. Sampai jumpa tahun depan dalam Permata PhotoJournalist Grant 2019 - Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2020!
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)
Presentasi & Diskusi Foto Erasmus Huis Fellowship to Amsterdam 2019 | 24 Mei 2019
PermataBank dan Erasmus Huis mempersembahkan
Presentasi & Diskusi Foto
ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM 2019
Pembicara:
Rahmad Azhar Hutomo (Fotografer National Geographic Indonesia)
Jumat, 24 Mei 2019
16:00-18:00 WIB
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta 12950
Informasi dan pertanyaan
Lisna (0852 1556 5835)
info@pannafoto.org
www.permata-photojournalistgrant.org
PermataBank and Erasmus Huis presents
Photo Presentation & Discussion
ERASMUS HUIS FELLOWSHIP TO AMSTERDAM 2019
Speaker:
Rahmad Azhar Hutomo (National Geographic Indonesia Photographer)
Friday, 24 May 2019
4 – 6 PM
Erasmus Huis
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Jakarta 12950
Further information
Lisna (0852 1556 5835)
info@pannafoto.org
www.permata-photojournalistgrant.org
Pembukaan Pameran Foto DIVERSITY di WTC 2 Sudirman
Photo story karya peserta penerima Permata PhotoJournalist Grant 2018 kembali dipamerkan, kali ini teman-teman dapat menikmati karya-karya tersebut di Lobby Area World Trade Center (WTC) 2 Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920 dan akan berlangsung hingga 17 Mei 2019. Pembukaan Pameran berlangsung pada hari Senin, 29 April 2019, dihadiri oleh Ibu Dhien Tjahajani (Director PermataBank), Bapak Syahzan Kudus (General Manager PT Jakarta Land), (Bapak Winata Siddarta (Deputy General Manager PT Jakarta Land), Ibu Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute), Bapak Sinartus Sosrodjojo (Advisor PannaFoto Institute), serta Bapak Wilson Gunawan (Managing Director Leica Store Indonesia). Sementara itu, Hendra Eka (fotografer Jawa Pos) dan Muhammad Hidayat (fotografer TEMPO) juga turut hadir, mewakili fotografer penerima Permata PhotoJournalist Grant 2018.
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Agoes Rudianto)
Pameran Foto DIVERSITY di WTC 2 Sudirman | 29 April - 17 Mei 2019
PermataBank dan Erasmus Huis mempersembahkan
Pameran Foto
“DIVERSITY”
Karya Pewarta Foto Penerima Permata PhotoJournalist Grant 2018
Ajeng Dinar Ulfiana (Katadata.co.id)
Albertus Vembrianto (Pewarta Foto Lepas)
Aprillio Akbar (Antara Foto)
Bayu Eka Novanta (Pewarta Foto Lepas)
Denty Piawai Nastitie (Kompas)
Helmi Afandi Abd (kumparan.com)
Hendra Eka (Jawa Pos)
Muhammad Hidayat (TEMPO)
Putra Muhamad Akbar (Republika)
Pembukaan Pameran
Senin, 29 April 2019
Pukul 18:30 WIB
Pameran
29 April-17 Mei 2018
World Trade Center 2 Sudirman, Lobby Area
Jl. Jend. Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920
www.permata-photojournalistgrant.org
Didukung oleh:
PannaFoto Institute, Leica Store Indonesia, PT Suburmitra Grafistama, PT Surya Palacejaya, Mitragrafia, PT Jakarta Land, dan ISA Art Advisory