Enam dari delapan pewarta foto dan fotografer lepas peserta Permata Photojournalist Grant 2017 hadir di Galeri Erasmus Huis untuk berbagi cerita seputar pembuatan photo story dan pengalaman selama mengikuti program yang berlangsung dari November 2017 hingga Januari 2018 lalu. Keenam pewarta dan fotografer lepas itu adalah Arif Hidayah (Pikiran Rakyat), Edy Ismail (Fotografer Lepas), Muhammad Adimaja (ANTARA Foto), Muhammad Ali Wafa (VIVA.co.id), Rahmad Azhar Hutomo (National Geographic Indonesia), dan Zulkifli (Fotografer Dokumenter Lepas). Kegiatan diskusi ini mengundang Rosa Panggabean sebagai moderator.
Diskusi diawali dengan masing-masing fotografer mempresentasi photo story mereka;
- Dirty for Glory oleh Muhammad Adimaja
- Cermin Tanaka oleh Rahmad Azhar Hutomo
- Lara Muara oleh Zulkifli
- Kencana Wungu oleh Edy Ismail
- Opera Anton oleh Muhammad Ali Wafa
- Kresnapaksa oleh Arif Hidayah
Setelah presentasi foto teman-teman yang hadir dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan kepada para fotografer. Hingga akhirnya diskusi ditutup dengan masing-masing fotografer ini memberikan pernyataan tentang perubahan yang terjadi pada diri mereka sendiri setelah mengikuti 12 sesi kelas dan menyelesaikan photo story-nya masing-masing.
“Saya mendapatkan perubahan cara pandang untuk dapat melihat sesuatu lebih dari yang terlihat” – Arif Hidayah.
“Mendapatkan pencerahan-pencerahan baru untuk membuat photo story; pendekatan, eksekusi dalam membuat foto-foto yang mewakili subyek cerita” – Muhammad Ali Wafa.
“Jangan melihat seseorang sebelah mata” – Edy Ismail.
“Dari masyarakat Desa Pantai Bahagia, saya belajar untuk survive. Saya sempat putus asa karena belum mendapat gambar apa-apa. Nah momen bertemu orang-orang ini yang kemudian membawa pemikiran ‘orang-orang ini saja bisa bertahan, saya juga harus bisa’. Selain itu, PPG juga membuka bahwa story bisa datang dari lingkungan terdekat, bahkan di belakang rumah sendiri” – Zulkifli.
“Hargailah proses dan ikutilah proses. Terus mengikuti proses” – Rahmad Azhar Hutomo.
“Saya pengen banget ikut PPG, ingin tahu apa yang diajarkan dalam program PPG. Program ini mengajarkan bahwa dalam memotret, kita harus tahu apa yang akan dibuat, apa yang akan dieksekusi, dan apa pentingnya mengeksekusi hal tersebut” – Muhammad Adimaja.
Dari kegiatan diskusi ini, kita bersama mengetahui bahwa ternyata rangkaian program Permata Photojournalist Grant 2017 dengan tema Change ini memberikan dampak dan perubahan bagi masing-masing fotografer dan semoga akan dapat memberikan dampak bagi narasumber/subyek foto dari masing-masing photo story yang telah dibuat. (Foto: Agoes Rudianto)