Ratusan lembar foto terhampar di atas 10 meja menandakan sesi kedelapan Kelas Permata Photojournalist Grant (PPG) 2019 kali ini adalah sesi editing. Bila pada Editing 1 dan 2 kesepuluh peserta PPG diajak memilih foto-foto yang mereka anggap bagus dan bisa mereka gunakan dalam photo story, dalam sesi Editing 3 yang berlangsung pada 17 Januari 2020 di WTC 2 – Sudirman ini peserta belajar bagaimana menyusun sequence atau urutan foto untuk menceritakan kisah mereka serta menyampaikan gagasan. Ketiga mentor PannaFoto Institute; Edy Purnomo, Yoppy Pieter, dan Rosa Panggabean, serta observer Ramdani (Media Indonesia) turut membantu peserta bagaimana melakuan sequencing foto. Seperti sesi Editing 1 & 2, peserta juga diminta untuk menceritakan kembali secara lisan, tema yang mereka angkat.
Di akhir sesi, peserta menyampaikan melalui sequencing mereka jadi mengetahui, “foto yang kurang dan penting untuk ada untuk melengkapi cerita” – Rivan Awal Lingga, Antara Foto, Jakarta. Selain Rivan, Iqbal Lubis (Pewarta Foto Lepas, Makassar) menyampaikan, “Pemilihan foto harus berdasarkan data dan harus ada argumennya. Menyadari bahwa foto cantik tidak harus selalau dipertahankan, argumen diperlukan atas setiap foto yang dipilih.”
Yoppy Pieter, menutup sesi dengan merangkum: 1) Sequence bukan merupakan sebuah kompilasi foto bagus. Harus ada logika bercerita. 2) Foto satu sama lain harus saling mengisi dan menyusun sebuah cerita.
(Lisna Dwi Astuti / Foto: Dwi Prasetya – Narasi.tv)