Gatot Kaca yang Terimbas Pandemi
Gatot Kaca yang Terimbas Pandemi
Rifkianto Nugroho (detikcom, Bekasi)
Yusuf (52) merias wajahnya di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (29/9/2020). Perpanjangan PSBB di Jakarta membuat penghasilan sebagai pemeran Gatotkaca terbang di Kota Tua sangat terdampak. Pria asal Malang ini memulai aksi menjadi Gatotkaca dari tahun 2014. Yang membuatnya beda dari yang lain ialah aksinya yang mampu “terbang” hanya dengan sebuah tongkat di tangannya. Aksinya tersebut guna mengundang para wisatawan Kota Tua untuk sekedar berfoto dengannya. Ia juga merupakan salah satu pengurus dari Seni Karakter Kota Tua (SKKT) yang merupakan persatuan dari para manusia patung yang ada di Kota Tua.
Sejak tahun 2014 ia eksis sebagai Gatotkaca di Kota Tua hanya pandemi Corona yang membuatnya terdampak secara pendapatan. Saat PSBB awal pada bulan Maret ia tidak dapat beraksi lagi di Kota Tua sehingga pendapatannya sangat terganggu. Yusuf juga harus merubah strategi menjadi seorang penjual nasi di pinggir jalan namun apa daya, ekonomi nasional yang juga lemah imbas pandemi tak membuatnya keluar dari kesulitan.
Sebelum corona ia mampu mengumpulkan uang 200 ribu dalam sehari dan naik 2-3 kali lipat saat akhir pekan. Namun saat corona ia tak mampu berharap banyak. Permprov DKI yang menutup tempat hiburan dan wisata termasuk Kota Tua membuatnya kesulitan secara finansial. Kini Yusuf hanya berharap agar perekonomian dapat kembali normal seperti dulu sehingga warga dapat beraktivitas dan berwisata dengan tenang seperti sedia kala.