Fotografi & Masyarakat
Rabu, 18 Mei 2022 | 16.00 – 17.30 WIB
Panelis: Ben Laksana, Kurniadi Widodo, Rara Sekar (Arkademy)
Host: Arif Furqan
Daftar via bit.ly/WEBINAR2PYP2022
Dalam sesi ini, panelis akan mengurai hubungan fotografi dengan masyarakat melalui studi referensi sejarah visual fotografi dan memahami peran fotografi sebagai pengetahuan di masyarakat menggunakan kerangka berpikir sosial-budaya.
Arif Furqan adalah pengajar dan peneliti yang kadang memotret. Menggeluti dan mengeksplorasi beberapa eksperimen dengan medium fotografi sejak 2011. Karyanya berkutat pada isu tentang rumah, keluarga, dan mobilitas. Menjadi bagian dalam Flock Project, sebuah kolektif yang mengeksplorasi kemungkinan medium cetak fotografi. Pada tahun 2021 menerima Prince Clauss Seed Award atas Unhistoried, sebuah proyek berbasis arsip foto keluarga Indonesia. Kini sedang meluangkan waktu melakukan riset dan mengelola pengarsipan dalam Unhistoried.
Ben K. C. Laksana adalah seorang mahasiswa doktoral di Victoria University of Wellington, dengan fokus penelitian pada persimpangan antara sosiologi, pendidikan, anak muda dan kelas. Sebagai seorang akademisi dan pendidik ia sangat dipengaruhi oleh pendekatan pendidikan ‘pedagogi kritis’ dan aktif dalam menantang narasi dominan dan menindas melalui pendidikan. Ia juga salah satu pendiri Arkademy, sebuah organisasi yang berfokus pada penggunaan fotografi sebagai pedagogi kritis dengan melibatkan publik secara kritis dalam isu-isu sosial melalui fotografi.
Kurniadi Widodo adalah seorang fotografer lepas yang saat ini berbasis di Yogyakarta. Ia kerap aktif terlibat pada komunitas, inisiatif, maupun program-program yang bergerak di bidang edukasi fotografi, antara lain Cephas Photo Forum, Kelas Pagi Yogyakarta, Pannafoto Future Talents, serta kolektif pendidikan fotografi kritis Arkademy. Pada tahun 2016 bersama dua orang fotografer lainnya dia membentuk Flock Project, sebuah kolektif yang berfokus pada eksplorasi karya-karya foto melalui penerbitan independen. Ia juga melakukan kerja-kerja kuratorial pameran fotografi, di antaranya adalah InSumatra Photo Festival (2019) dan Jakarta International Photo Festival (2021).
Rara Sekar adalah seorang musisi dan peneliti di bidang sosial dan budaya. Dia memperoleh gelar S2 di jurusan Antropologi Budaya dari Victoria University of Wellington, Selandia Baru, dengan fokus penelitian di persimpangan isu pendidikan, pembangunan, anak muda dan adat. Saat ini Rara bekerja sebagai peneliti lepas dan aktif mengajar riset dan fotografi kritis di Arkademy, sebuah kolektif fotografi yang bergerak di bidang pendidikan kritis melalui medium fotografi.
Arkademy adalah kolektif fotografi yang berfokus pada pendidikan fotografi dengan pendekatan kritis, reflektif dan lintas disiplin. Anggota kolektif kami memiliki beragam latar belakang profesi: fotografer dokumenter, edukator, peneliti, dan kurator. Kami tertarik untuk mendalami fotografi sebagai medium untuk memahami fenomena-fenomena sosial yang ada di masyarakat, peran dan pengaruh fotografi dalam masyarakat serta relasi fotografi dan/atau fotografer dengan masyarakat. Anggota kolektif kami tersebar di 3 kota di Indonesia: Jakarta, Bogor dan Yogyakarta.
Info lebih lanjut
Asa (0858 8812 7367)
www.permata-photojournalistgrant.org
Sejumlah institusi pendidikan, dan komunitas fotografi mendukung penyelenggaraan Permata Youth Photostory (PYP) 2022, antara lain Universitas Katolik Parahyangan, Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama, Fotografi ISI Padang Panjang, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Arkademy, Kelas Pagi dan Women Photograph Indonesia.