Memotret Perubahan
Mengusung ‘Change’ sebagai tema, Permata Photojournalist Grant 2017 resmi berlangsung sejak Selasa, 21 November 2017. Diresmikan oleh Julian Fong (Vice President Director, Permata Bank), acara pembukaan ini dihadiri oleh Michael Rauner (Director, Erasmus Huis), Richele Maramis (Senior Vice President, Head of Corporate Affairs, PermataBank) dan Wilson Gunawan (Managing Director, Leica Store Indonesia) yang menjadi mitra program ini.
Ajang bergengsi yang dibidani oleh Pannafoto Institute ini diikuti oleh delapan peserta yang telah melalui proses seleksi ketat. Sebagai salah satu kelas jurnalisme fotografi terdepan di Indonesia, Permata Photojournalist Grant tak hanya merangkul pewarta foto dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta, namun juga dari daerah-daerah lainnya. Dari tahun ke tahun, program ini juga aktif memberdayakan dan membuka kesempatan pewarta foto perempuan.
Dalam sambutannya, Julian Fong menyampaikan antusiasmenya terhadap proses dan hasil dari kelas yang akan berjalan selama tiga bulan ini. Pada tahun keenam sejak pertama kali diperkenalkan, banyak alumni Permata Photojournalist Grant yang telah menghasilkan karya cemerlang. Tak sedikit yang sudah menerbitkan buku foto, menggelar pameran, memenangi berbagai lomba foto dan berperan aktif dalam memberdayakan komunitas dan masyarakat.
Secara spesifik, ia juga menyampaikan dukungannya terhadap tema tahun ini. “Change menjadi tema sentral PPG kali ini. Kata ini, bilamana ditafsir sebagai kata benda, berarti perubahan atau pergantian. Dalam situasi zaman now, perubahan menjadi begitu penting, terlebih di dunia perbankan. Oleh karena itu, kita harus belajar beradaptasi dan merespons perubahan tersebut secara cepat,” tuturnya.
Setelah Julian Fong, Michael Rauner juga menyampaikan harapannya bagi para peserta. “I wish you fun, I wish you curiosity. Ask as many questions as you can. Don’t only sit and listen, but ask. Use the time to feel what it is, to improve your experience.”
“Semoga kalian bersenang-senang, dan rasa penasaran kalian juga tumbuh. Banyak-banyaklah bertanya, jangan hanya duduk dan mendengarkan. Gunakan kesempatan yang ada untuk merasakan dan meningkatkan pengalaman kalian.”
Michael Rauner kemudian menjadi pembicara pertama pada sesi pertama yang berlangsung tepat setelah acara pembukaan selesai. Dalam kuliahnya, ia memberikan petunjuk bagaimana menginterpretasikan ‘Change’ secara lebih luas, tak terbatas pada makna harafiah. Pada sesi kedua, peserta diajak membahas masing-masing proyek fotografi yang dicantumkan dalam proposal pendaftaran. Dari delapan proposal, dua memperoleh lampu hijau dari para mentor dalam diskusi yang dipimpin oleh Edy Purnomo.
Ketiga mentor lain, yakni Ng Swan Ti (Managing Director PannaFoto Institute), Rosa Panggabean dan Yoppy Pieter mengajukan berbagai pertanyaan yang membantu mengarahkan proyek-proyek fotografi para peserta, agar tetap sesuai dalam koridor jurnalistik dan tema yang telah ditentukan. Sesaat sebelum sesi kedua berakhir, delapan peserta tersebut dibagi dalam dua kelompok, masing-masing akan dimentori oleh Rosa Panggabean dan Yoppy Pieter sampai proyek mereka rampung.
Secara keseluruhan, peserta Permata Photojournalist Grant 2017 akan menjalani 12 kelas, salah satunya kelas penulisan. Peserta dengan karya terbaik akan membawa pulang satu kamera Leica Typ TL 18-56 mm. (Teks: Esther H. / Foto: Agoes Rudianto)