Selamat tahun baru! Mengawali tahun baru 2021, 10 penerima Permata Photojournalist Grant (PPG) kembali bertemu dengan mentor Edy Purnomo, Rosa Panggabean, dan Yoppy Pieter pada Selasa (5/01/2021) untuk sesi VI Pelatihan Fotografi, dengan materi Photo Editing II.
Sama seperti Photo Editing I, kelas langsung dibagi ke dalam dua breaking room, kelompok Rosa dan kelompok Yoppy, masing-masing mengampu 5 peserta. Sebelumnya, masing-masing peserta telah mengirimkan 45 frame foto baru, dalam sesi ini peserta memiliki tugas untuk memilih 15 foto yang mereka anggap menarik. Lalu, bersama mentor mereka mendiskusikan foto-foto terlebih apakah kira-kira dapat digunakan dalam photo story mereka.
Usai sesi breaking room, seluruh peserta dan mentor kembali ke ruang utama untuk presentasi oleh peserta dan diskusi.
“Bagaimana menghadirkan yang tidak terlihat. Misal seperti di cerita tentang anjing oleh Christo [Johannes P. Christo – Pewarta Foto Lepas, Denpasar], bagaimana menghadirkan anjing tanpa gambar anjing secara literal. Ini adalah tantangannya,” tutur Edy Purnomo dalam diskusi. Edy juga menyampaikan tantangan yang sama bagi Nopri Ismi (Mongabay Indonesia, Kab. Bangka Tengah) dan Abriansyah Liberto (Tribun Sumsel – Tribun Network, Palembang) untuk dapat menghadirkan subyek utama mereka dalam cerita tanpa gambar/foto sosok mereka secara literal, membuat audiens merasakan kehadiran subyeknya.
“Sama seperti konsep ‘Harapan’ yang abstrak juga,” tambah Ng Swan Ti (Kepala Sekolah Program).
Hope atau Harapan dipilih menjadi tema program PPG 2020, tema ini rasanya tepat bagi situasi dan kondisi dunia yang saat ini berada di tengah pandemi. Kesepuluh peserta diharapkan dapat memberikan cerita-cerita yang menginspirasi dan memberikan pesan dan semangat bagi audiens yang menikmati karya-karya mereka nantinya. Tantangannya adalah bagaimana agar audiens dapat menangkap pesan ini dari melihat-melihat photo story mereka. Untuk mencapai itu, masih ada 9 sesi pertemuan yang harus diikuti oleh peserta untuk berproses dalam pelatihan ini dan menghasilkan karya-karya yang tidak hanya menarik tapi juga memiliki pesan yang kuat. // Lisna Dwi A.