Asih Asa Maria
“Hidup akan lebih berarti jika kita dibutuhkan dan bermanfaat bagi lingkungan. Jika tidak, hidup akan terasa hampa.” ucap Maria sambil sibuk mencatat data pasien Posyandu di rumahnya, di Kelurahan Sukatani, Depok, Jawa Barat.
Maria Dwiwati (57) adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus seorang pegiat sosial, merangkap Kader Posyandu sejak tahun 1995. Sejak masa kuliah, Maria sudah aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan organisasi mahasiswa, termasuk menjadi anggota senat dan Menwa (Resimen Mahasiswa). Keterlibatannya dalam bidang sosial membuatnya mendapatkan beasiswa Supersemar, selain juga meraih prestasi akademis tertinggi.
Selama lebih dari 20 tahun, Maria menjalani tugasnya dengan penuh keikhlasan hingga ia dipercaya untuk mendampingi pasien di Puskesmas. Atas ketulusannya yang memberi dampak positif bagi masyarakat, dia semakin dikenal di lingkungannya. Tak pernah sedikit pun ia pamrih. Ia percaya, semua kerja kerasnya terbayarkan oleh kebahagiaan yang sederhana.
Terlepas menjadi kader Posyandu, Maria menggemari senam, yang telah dia ikuti sejak tahun 2000 dan bahkan menjadi instruktur senam. Melalui hobinya, Maria mengajak masyarakat di lingkungannya untuk hidup sehat dengan senam pagi setiap akhir pekan. Baginya, senam bukan hanya tentang kesehatan fisik, tapi juga membantu meningkatkan suasana hati dan kesehatan mental.
Dengan sehat dan bugar, ia pun berharap agar bisa terus mengabdi dan menebar kebaikan bagi orang-orang sekitarnya.
Sungguh harapan yang sederhana, namun mulia.