Memanjat Puncak, Meninggalkan Jejak
Di Sleman, Yogyakarta, lahir seorang atlet berbakat dalam dunia panjat tebing, Fitriyani. Ia adalah atlet panjat tebing yang mempersembahkan sejumlah medali emas dan telah menjuarai beberapa ajang olahraga bergengsi, seperti Sea Games XXVI tahun 2011 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018, di mana ia menyumbangkan emas dalam nomor pertandingan speed world record beregu putri, sebelum akhirnya ia memutuskan ‘pensiun’.
Tepat di usianya yang ke-30 tahun, Fitriyani memutuskan untuk pensiun sebagai atlet panjat tebing. Ia ingin memberikan peluang bagi atlet generasi muda untuk mengejar impian mereka.
Namun, pensiun tidak berarti berhenti berkontribusi; bersama sang suami, Fitriyani mendirikan klub sekaligus menjadi pelatih panjat tebing khusus untuk anak-anak dari usia 6 hingga 15 tahun, yang diberi nama Nusantara Sport Climbing (NSC) di Yogyakarta. Dia juga menjadi pelatih di Pelatda (Pemusatan Pelatihan Daerah) Yogyakarta.
“Panjat tebing itu hidupku. Ia memberikan banyak hal positif, jadi aku ingin ngasih hal-hal positif juga ke panjat tebing,” ujar Fitriyani. Ia berharap dapat melihat para anak didiknya berprestasi dan menjadi atlet-atlet hebat.
Berkarir sebagai pelatih, di rumah Fitriyani tetaplah seorang ibu yang penuh kasih sayang. Kecintaannya pada dunia panjat tebing tidak hanya dirasakan dirinya, tapi juga anak-anaknya. Fitriyani sangat mendukung jika suatu hari nanti sang anak mengikuti jejaknya. Karena baginya, olahraga dan dunia atlet bukan hanya soal keberhasilan finansial dan karir, melainkan sebuah perjalanan untuk membangun karakter.