“Apa sih photo story itu?”
“Apa bedanya single photo dengan photo story?”
“Mengapa harus lebih dari satu frame untuk membuat photo story?”
Membuka Sesi ke-2 Kelas PPG, pertanyaan-pertanyaan tersebut langsung terlontar dari Edy Purnomo yang pada saat itu menjadi mentor untuk penyampaian materi “Understanding Photo Story” yang berlangsung pada hari Jumat (27/11) di Gedung PermataBank WTC, Jakarta.
Selama hampir tiga jam, para peserta mempelajari lebih dalam seputar foto bertutur (photo story). Mulai dari bentuk/struktur photo story beserta penjelasan masing-masing, ciri masing-masing bentuk/struktur photo story, cara menyampaikan, elemen-elemen gambar, serta beberapa contoh photo story baik karya fotografer Indonesia maupun fotografer internasional.
Di akhir kelas, para peserta pun diberi tugas untuk dikerjakan secara berkelompok dimana masing-masing mendiskusikan bentuk/struktur photo story dari contoh-contoh photo story yang mereka bawa. Sebelum mengakhiri kelas sesi I, terlepas dari berbagai teori akan photo story yang hari itu mereka terima, sebagai mentor, Edy Purnomo mengingatkan akan pentingnya menentukan bentuk photo story sebelum mulai memotret serta menyajikan perspektif baru.
“Dalam fotografi tidak ada hal yang baru. Semua fotografer bisa saja mengerjakan story yang sama, namun yang menjadi pembeda adalah cara bercerita dan perspektif baru yang ditawarkan si fotografer,” ujar Edy Purnomo saat menutup kelas. (OKKY/ Foto: Elisha Prima)