Program terbaru Permata Bank dan PannaFoto Institute, Permata Youth Photostory (PYP) 2022, diramaikan dengan seri webinar fotografi Permata Youth Photostory 2022 (17 Mei – 30 Juni). Di seri ini, para pelaku fotografi dapat mencari inspirasi dengan mendengar lebih banyak JOURNEY dari para praktisi fotografi yang berpengalaman.
Kamis (19/03/2022) seri webinar ketiga, dipandu oleh Mamuk Ismantoro (fotografer dokumenter), fotografer Abriansyah Liberto bercerita mengenai proses pengerjaan proyek foto dokumenternya yang berjudul Haze, mengenai fenomena kebakaran hutan dan dampaknya pada masyarakat Sumatra Selatan. Karya ini memenangkan World Press 2022 Photo Contest kategori Long-Term Projects di area Asia Tenggara dan Oseania.
Andre Sebastian (VP, Head of External Communications) membuka sesi webinar dengan mengungkapkan kegembiraannya terhadap antusiasme penikmat fotografi muda dan apresiasinya pada Abriansyah Liberto, alumnus Permata Photojournalist Grant (PPG) yang memenangkan World Press 2022 Photo Contest.
Abriansyah Liberto memulai karier sebagai pewarta foto pada 2009. Lulusan Universitas Sriwijaya Jurusan Teknik Elektro ini memiliki ketertarikan terhadap isu sosial dan lingkungan. Ia kini bekerja di media Tribun Sumsel. Ia pernah memenangkan beberapa penghargaan fotografi, termasuk Adinegoro Award (2015) dan Anugerah Pewarta Foto Indonesia (2018).
Abriansyah Liberto, atau yang kerap disapa Berto, mulai mengerjakan proyek foto Haze karena kegelisahan pribadi pada 2015 saat Palembang dilanda kabut asap selama berbulan-bulan. Keresahannya semakin kuat ketika anak keduanya lahir saat kabut asap yang pekat menyelimuti kota Palembang. Akhirnya ia membuat cerita foto sebagai bentuk kritik konstruktif pada pemerintah.
Haze disajikan dengan pendekatan foto hitam putih karena Berto ingin menggugah rasa simpati dan empati yang dirasakan saat terjadi bencana kabut asap. Foto hitam putih tidak sekadar foto monokrom, namun memiliki serangkaian skala abu-abu yang menghasilkan spektrum hitam dan putih. Proses editing hitam putih memerlukan ketelitian untuk benar-benar melihat gelap terang dari sebuah foto.
Berto lalu menjelaskan satu persatu cerita dibalik setiap foto di rangkaian cerita foto Haze. Ia juga membagikan pengalamannya saat bertandang ke Amsterdam dalam rangka mengikuti acara dan pameran foto World Press 2022.
Kunjungi permata-photojournalistgrant.org untuk mendapat inspirasi dari para praktisi fotografi yang berpengalaman melalui seri program fotografi oleh PannaFoto Institute.